MELUAPNYA SUNGAI INDRAGIRI RENDAM PEMUNGKIMAN WARGA LUBUK BATU JAYA

Nama:Mita Satrika
Nim:23046141
Tugas: Jurnalistik (Membuat Berita Yang Ada Disekitar) 




Pada 28 Februari 2025 Hujan lebat menyebabkan banjir parah di kecamatan Lubuk batu Jaya.Arrazi (Salah Satu Tokoh Masyarakat) Kulim Jaya, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), ia melakukan pengecekan atas perkembangan debid air Sungai Indragiri. Selain itu, Arrazi juga tampak melakukan pendataan kepada warga yang terdampak banjir, Selasa (28/02/2025).


"Sampai saat ini perkembangan debit air Sungai Indragiri mengalami kesurutan, yang sebelumnya dua hari yang lalu mencapai sedalam dada orang dewasa, sekarang udah mulai surut," Ujar Pak Arrazi


Arrazi juga memberi tahu bahwa meskipun telah terjadi sedikit surut padap debit air tersebut, namun hingga saat ini kondisi air yang menggenangi rumah warga diperkirakan mencapai ketinggian antara 60 centimeter hingga 90 centimeter.

Oleh karena itulah, Bapak Arrazi pun menyampaikan himbauan dan peringatan. kepada sesama masyarakat agar tetap waspada dengan peningkatan debit air yang sewaktu-waktu bisa terjadi mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi pada saat ini.

Dalam kesempatan itu salah satu dari warga setempat mengatakan bahwa masyarakat sekitar sangat berharap agar Pemerintah tidak tutup mata dan segera menyalurkan bantuan.


Namun, di balik musibah ini, sebagian warga justru menemukan peluang baru.Banyak dari mereka mendapatkan ikan dalam jumlah besar akibat meluapnya sungai. Beberapa warga mulai menangkap ikan dengan jaring dan alat tradisional lainnya, menjadikannya sebagai sumber pendapatan tambahan di tengah kesulitan.

"Walaupun rumah kami kebanjiran, tapi Alhamdulillah ikan di sekitar sini melimpah. Kami bisa menangkap ikan untuk dijual atau dikonsumsi sendiri," ujar salah seorang warga.

Beberapa warga bahkan mulai menjual hasil tangkapan ikan ke desa-desa sekitar. Dengan banyaknya ikan yang muncul, sebagian masyarakat yang sebelumnya bekerja sebagai petani kini sementara beralih profesi menjadi nelayan dadakan. Hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian warga yang terdampak banjir.

Meski demikian, masyarakat tetap berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan, baik dalam bentuk logistik maupun dukungan ekonomi lainnya, agar mereka dapat bertahan di tengah bencana ini.

Meskipun banjir membawa dampak negatif bagi masyarakat, fenomena unik terjadi ketika lokasi banjir di Desa Pasir Ringgit dan Desa Danau Baru berubah menjadi objek wisata dadakan. Warga setempat dan dari daerah sekitar memanfaatkan genangan air sebagai tempat rekreasi gratis. Mereka datang untuk bermain air, berenang, dan menikmati suasana yang berbeda dari biasanya. Fenomena ini menarik perhatian luas setelah video yang menunjukkan warga menikmati banjir sebagai objek wisata viral di media sosial.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun banjir dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi sementara, risiko keselamatan tetap harus diperhatikan. Air banjir yang keruh dan kemungkinan adanya arus yang kuat dapat membahayakan keselamatan, terutama bagi anak-anak. Oleh karena itu, pengawasan ketat dari orang tua dan pihak berwenang sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.


"Kita himbau kepada sesama agar melakukan efakuasi terhadap barang-barang berharga dan ternak peliharaan agar tidak rusak atau hilang dan hanyut sewaktu banjir datang," kata Arrazi.

"Karna Desa Kulim Jaya 90% penduduknya terendam banjir sampai saat ini situasi luapan masih tinggi didesa Kulim Jaya sehingga dikawatirkan akan terjadinya luapan susulan mengingat saat ini musim hujan, tutup Arrazi mengakhiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati Hangatnya Lebaran 2025 di Inhu Park, Surga Alam di Jantung Riau

Saat Tradisi Mulai Ditinggalkan: Budaya Kita di Ambang Kehilangan