Saat Tradisi Mulai Ditinggalkan: Budaya Kita di Ambang Kehilangan

Nama:Mita Satrika

Nim:23046141

Tugas:Jurnalistik (Opini) 


Saat Tradisi Mulai Ditinggalkan: Budaya Kita di Ambang Kehilangan


Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan yang beragam. Indonesia memiliki 38 provinsi dengan berbagai macam suku bangsa, keberagaman suku bangsa serta latar belakang nenek moyang yang berbeda-beda lah yang menyebabkan banyaknya kebudayaan di Indonesia. Banyaknya kebudayaan Indonesia ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang ingin mempelajari kebudayaan Indonesia. Namun, generasi penerus Indonesia sendiri kini sudah jarang sekali ada yang tertarik dengan kebududayaan sendiri.


Seiring dengan berjalannya Perkembangan informasi juga teknologi telah mengambil perhatian generasi muda akan warisan budaya. Anak muda tanah air tidak lagi mencintai budaya lantaran kalah saing dengan IT. Generasi penerus indonesia ini sudah berdampak oleh globalisasi, memang benar globalisasi memiliki dampak positif seperti tersebarnya informasi-informasi tentang kebudayaan Indonesia ke luar negeri. Namun, sebaliknya kebudayaan luar negeri pun masuk dengan mudah ke dalam Indonesia. Hal itu seharusnya tidak boleh membuat generasi kita oleng dan malah terpengaruh oleh budaya luar negeri, tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh internet sangatlah kuat dalam hal globalisasi.


Selain itu munculnya modernisasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lunturnya kebudayaan Indonesia. Sehingga Banyak generasi muda saat ini yang menganggap budaya tradisional sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman identik dengan orang tua atau generasi terdahulu yaitu kuno. Hal ini membuat mereka merasa gengsi, bahkan malu, ketika harus menunjukkan kebudayaan sendiri kepada dunia luar. Memang masih ada segelintir anak muda yang peduli dan mencoba menghidupkan kembali budaya, misalnya dengan memadukan musik tradisional dan unsur modern. Namun, jumlahnya masih sangat terbatas. Rendahnya minat terhadap kebudayaan asli inilah yang membuat pelestarian budaya semakin sulit dilakukan. Menurut saya, jika kondisi ini dibiarkan, bukan tidak mungkin warisan budaya kita akan benar-benar hilang di masa depan. Bahkan kebudayaan Indonesia sering diklaim oleh negara lain seperti batik, Reog Ponorogo, wayang kulit, lagu Rasa Sayange, dan angklung, terutama oleh Malaysia. Selain itu, ada juga kesenian lain seperti Tari Pendet, Tari Piring, Kuda Lumping, dan Rendang yang pernah menjadi objek klaim. Sebenarnya, hilangnya kebudayaan Indonesia ini juga disebabkan oleh mudahnya masyarakat Indonesia terpengaruh oleh budaya luar. Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi membuat arus budaya asing masuk dengan sangat cepat dan massif, tanpa adanya filter yang kuat dari masyarakat.


Budaya luar yang masuk ke Indonesia pun tidak sekadar menjadi pelengkap, tetapi perlahan mulai menggantikan dan meminggirkan nilai-nilai serta kebiasaan tradisional. Kebudayaan yang luar yang berhasil masuk Indonesia dan bahkan mulai berkembang baik sadar maupun tidak sadar cukup menonjol seperti gaya dalam berpakaian, gaya bahasa, lagu-lagu, konsumsi makanan cepat saji, gaya dalam makan. Salah satu dampak paling nyata adalah melemahnya solidaritas sosial. Nilai-nilai seperti gotong royong, sopan santun, dan rasa hormat antargenerasi bisa tergeser oleh budaya individualisme dan materialisme.Serta berdampak pada lunturnya moralitas, meningkatnya kekerasan, serta menurunnya etika dalam kehidupan bermasyarakat. Hilangnya Indetitas kebudayaan di Indoensia ini sudah sangat krisis dan kita perlu untuk menyaring budaya yang masuk ke Indonesia.


Maka dari itu alangkah lebih baiknya jika kita menyaring segala aspek dari budaya barat atau luar tersebut. Karena tidak semua budaya luar sesuai dengan norma dan dapat disandingkan dengan baik dengan budaya lokal. Sehingga perlu mengembangkan warisan budaya lokal. UNESCO yang diberi mandat untuk membantu pemerintah dan rakyatnya dalam upaya perlindungan terhadap situs-situs warisan dunia, siap membantu pemerintah Indonesia memperkuat kapasitas dalam hal manajemen situs-situs warisan dunia yang ada di Indonesia. Dan semakin terkuaknya potensi keragaman budaya di setiap daerah maka masyarakat harus berpanduan kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menjadi momentum guna memperkuat komitmen bangsa setanah air dalam memajukan kebudayaan. Selain itu, memerluas jangkar budaya supaya antarlintas daerah dapat bekerja sama dengan baik. Mengingat ragam budaya di jagat nusantara memiliki nilai dan simbol atas bangsa. Indonesia. Hal ini dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan Identitasnya dan dapat lebih beradaptasi dengan perubahan sosial dengan menegakkan nilai-nilai budayanya seperti pengesahan warisan kebudayaan yang dilakukan oleh kementrian kebudayaan dan pendidikan yaitu mengesahkan 267 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) tahun 2019. Keputusan tersebut merupakan bagian dari rangkaian malam Apresiasi Penetapan Warisan Budaya Takbenda sebagai rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional.


Sebelumnya, penetapan WBTb di Indonesia sudah berjalan sejak tahun 2013. Kemudian, penetapan itu digelar setiap tahunnya. Indonesia, tahun 2013 ditetapkan sebanyak 77 WBTb. Tahun 2014, jumlahnya meningkat menjadi 96 WBTb. Tahun 2015, mengalami peningkatan lagi sebanyak 121 WBTb. Sementara tahun 2016-2017 memiliki jumlah sama sebanyak 150 WBTb. Dan, di tahun 2018 jumlahnya meningkat lagi menjadi 225 WBTb.Penambahan jumlah WBTb setiap tahun ini didukung Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 yang mengatur konvensi perlindungan terhadap Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Hal itu kiranya dapat terwujud dengan dilatarbelakangi adanya. kerja sama baik antara pemerintahan daerah dan komunitas adat. Adat bersangkutan memiliki tekad untuk menumbuhkan roh budaya di daerahnya. Mereka menjunjung nilai luhur budaya yang sebenarnya lama ada. Akan tetapi, belum dikenali eksistensinya. Di sisi lain, semakin terkuaknya potensi keragaman budaya di setiap daerah.


Budaya sebagai cerminan identitas suatu kelompok atau bangsa, mencakup nilai, norma, kebiasaan, seni, bahasa, dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah kekuatan yang membentuk cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam masyarakat. la memberikan rasa memiliki dan kebanggaan, serta menjadi jembatan untuk memahami perbedaan antar manusia. Generasi muda memiliki komitmen yang kuat dalam memenuhi kewajibannya untuk memajukan bangsa dan menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan norma budaya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELUAPNYA SUNGAI INDRAGIRI RENDAM PEMUNGKIMAN WARGA LUBUK BATU JAYA

Menikmati Hangatnya Lebaran 2025 di Inhu Park, Surga Alam di Jantung Riau